Senin, 19 Desember 2011

wow...w..w..


Read more »

Prinsip Pengembangan Kurikulum


Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional. Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri. Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang, seperti : politikus, pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya yang merasa berkepentingan dengan pendidikan.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip - prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
  1. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
  2. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
  3. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
  4. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
  5. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
  1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
  2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
  3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
  4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
  5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.
  6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
  7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara penerapan satu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum sebelumnya, yang justru tampaknya sering kali terabaikan. Karena prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai ruh atau jiwanya kurikulum
Dalam mensikapi suatu perubahan kurikulum, banyak orang lebih terfokus hanya pada pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum . Padahal jauh lebih penting adalah perubahan kutural (perilaku) guna memenuhi prinsip-prinsip khusus yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.

Read more »

Jumat, 09 Desember 2011

Ku Duduk Di Sini

Ku duduk di sini di tepian zaman yang sunyi
mengais rejeki menambang ladang membentang
hamparan harapan selayang pandang
di padang rumput ku bernyanyi
di tebing miring daku bergoyang
di tepi zaman ku bernyanyi
Read more »

Minggu, 02 Oktober 2011

UAPACARA BENDERA SENIN PAGI


Read more »

Senin, 26 September 2011

Aneh...Tahu Facebook, Buta Internet 























































Cikopo.grt - Empron, warga cikopo adalah gambaran masyarakat Indonesia saat ini, mampu mempromosikan hasil kerajinan  tangan anyam biliknya ke dunia facebook. Bahkan setiap bulannya  Empron sudah mendapat pesanan 10-15 pelanggan lewat facebook. Namun ketika ditanya apakah Empron sudah memiliki blog khusus produknya, dia hanya menggeleng.


"Saya tidak tahu internet sama sekali, selama ini memasarkannya lewat facebook saja," ujar
Empron polos.

Wartawan Cikopo Times.com, kaget dan juga geli mendengar pengakuan lugu sang penganyam bilik kawakani muda itu. Bagaimana tidak, disaat
Empron sudah mampu mengakses facebook setiap hari, bahkan hampir setiap jam memperbaharui status di facebooknya, ternyata masih belum tahu internet. Padahal untuk membuka facebook, dia harus masuk melalui  dunia maya yang akrab dipanggil internet.

"Saya belum pernah diajari internet, selama ini buka facebook hanya lewat hanphone," tambah pengusaha anyam bilik, ayakan  hingga pagar kebun itu.

Ternyata kemajuan teknologi melalui handphone telah menciptakan perkembangan teknologi yang super instan. Saking instannya para pengguna jejaring sosial sendiri tak sadar mereka sebenarnya sudah bisa mengakses internet. Temuan ini didapatkan beritajatim.com, saat melihat jalannya proses pelatihan di Broadband Learning Center (BLC) milik PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk di Telkom Malang pekan lalu.

"Unik memang, jika diklaim bangsa Indonesia masih Gagap Teknologi (Gaptek), juga sulit karena hampir semua warga Indonesia memiliki akun Twitter dan Facebook. Tetapi jika ditanya internet apalagi dunia broadband mereka tak tahu. Inilah yang membuat layanan data belum terlalu pesat perkembangannya," ujar yusbezoes, General Manager Commerce, Divisi Consumer service Telkom , saat memandu sejumlah pelaku UMKM di Malang untuk membuat akun blog pemasaran mereka di internet.

Meskipun menemukan banyak yang tak mengerti internet, Joko masih optimis dengan berbagai pelatihan internet gratis yang diberikan Telkom kepada seluruh lapisan masyarakat, Telkom akan lebih dikenal dan bisnis mereka akan semakin meningkat.

"Jika facebook bisa lebih terkenal daripada internetnya sendiri, maka kedepan dengan BLC ini, nanti kami ingin masyarakat menggunakan layanan Telkom seperti Speedy dan layanan data melalui telepon rumah untuk kebutuhan internet mereka," tandasnya.
Read more »

TENTANG HTML


HTML

PERTEMUAN KE 11 (HTML)
STRUKTUR DASAR DOKUMEN HTML
Script untuk menyusun dokumen-dokumen Web

Apa itu HTML?

HTML = HyperText Markup Language. Bahasa Markup ( berdasarkan id.wikipedia, bahasa markup berarti kombinasi teks dan informasi tambahan mengenai teks tersebut. markup = markah/penanda, atau dalam HTML <tag> yang memberikan fungsi tertentu ) yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web. HTML adalah standar yang digunakan untuk sebuah halaman web. HTMl di definisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C).


Dokumen HTML disimpan dalam format teks regular dan mengandung tag-tag yang memerintahkan web browser untuk mengeksekusi perintah-perintah yang dispesifikasikan.

Penjelasan struktur dasar HTML (Tag)

1.       Tag
Tag adalah teks khusus (markup) berupa dua karakter “<” dan “>” sebagai contah <body> adalah tag dengan nama body.
Secara umum tag ditulis secara berpasangan, yang terdiri atas tag pembuka dan tag penutup (ditambahkan karakter “/” setelah karakter “<”), sebagai contoha <body> ini adalah tag terbuka berisi dokumen HTML.
2.       Element
Element terdiri ats tiga bagian yaitu
-         Tag pembuka
-         Tag isi
-         Tag penutup
Contoh : Untuk menempilkan judul dokumen HTML pada web browser digunakan element title, dimana : <title> ini adalah judul pembuka dokumen HTML.
3.       Attribute
Attribute mendefinisikan property dari suatu element HTML, yang terdiri atas nama dan nilai. Secara umum nilai attribute harus berada dalam tanda petik satu atau dua.
4.       Element Title
Element title merupakan judul dari dokumen HTML yang ditunjukkan pada judul jendela browser. Tag <title> dan tag </title> terletak diantara tag <head> dan tag </head>.
5.       Element Body
Element ini menampilkan isi dokumen HTML tag <body> dan tag </body> terletak di bawah tag <head> dan tag </head>.
Element body mempunyai attribute-attrbute yang menspesifikasikan khususnya warna dan latar belakang dokumen yang akan ditampilkan pada browser.
Sintaks : <body tekt = “V” bgcolor = “W” background = “uri” link = “X’ alink = “Y” vlink = “Z”>
Attribute text memberikan warna pada teks, bgcolor memberikan warna pada latar belakang dokumen ahtml, background memberikan latar belakang dokumen HTML dalam bentuk gambar, link memberikan nilai warna untuk link, alink memberikan warna untuk link yang sedang aktif, vlink memberikan warna untuk link yang telah dikunjungi.
Read more »

Minggu, 25 September 2011

EKSPRESI YANG LUGAS

Read more »

KRITIK


KRITIK TERHADAP KONDISI PENDIDIKAN TANAH AIR
Sebuah kritik menggelitik terhadap kondisi pendidikan di tanah air dilontarkan pakar dan praktisi pendidikan, Dr. Arief Rahman. Menurutnya, para pelaksana pendidikan di Indonesia “malas” untuk mengukur hal-hal yang lebih bersifat global. Selama ini, standar kesuksesan pelajar atau peserta didik hanya berdasarkan kecerdasan inteltual, bukan terhadap aspek-aspek lain yang sebenarnya sangat (dan lebih) dibutuhkan. Misalnya aspek moral dan budi pekerti.
Pada tataran konsep, menurut penilaian arief, sistem dan tujuan pendidikan Indonesia sebenarnya sudah sempurna. Hanya saja, pelaksanaan di tingkat bawah cenderung tidak konsisten. Parahnya lagi, kebijakan-kebijakan yang kemudian muncul malah menimbulkan situasi-situasi yang menyesatkan dunia pendidikan itu sendiri. Salah satunya adalah maraknya kemunculan sekolah-sekolah unggulan yang lebih mengedepankan prestasi akademi dan “mendewakan” aspek kecerdasan otak. Apakah memang sedemikian parah kondisi dunia pendidikan kita?
Bukan hanya itu persoalannya. Oleh karena pendidikan kita lebih “mendewakan” kecerdasan otak tanpa diimbangi bekal nurani, moralitas dan budipekerti, maka muncul kemudian adalah para “koruptor cerdas”, yang demi menggapai suatu tujuan, menghalalkan segala cara. Itu terjadi hampir di semua lini, baik di lembaga pemerintahan maupun institusi bisnis. Akumulasi dari semua itu adalah kondisi kehidupan masyarakat dan bangsa yang kian parah, sakit, dan perlu segera mendapat pertolongan darurat.
Read more »

PMR SMAN 5 GARUT

LATIHAN
Read more »

http://tik5.byethost2.com/
Read more »

Read more »

Tentang KU


YOES ALI KOESNINDAR 
Staf Pengajar SMAN 5 Garut
"Tak ada yang mendaki bukit cukup dengan memandanginya saja" 


Read more »

MEMBUAT MEDIA ANIMASI


MEMBUAT ANIMASI:
A.      Motion tween
1.      Buka program Adobe Flash CS3. Untuk membuat file baru, pada kolom Create New klik  Flash File (Action Script 2.0).
Klik di sini

2.      Pada tool box (kotak di sebelah kiri) di gambar di bawah ini, klik tanda panah yang ada di sudut kanan bawah  kotak yang di dalamnya berisi pilihan: Rectangle Tool, Oval Tool, Rectangle Primitive Tool, Oval Primitive Tool, dan PolyStar Tool. Kemudian pilih (klik) Oval Tool.
Klik tanda panah sehingga muncul beberapa pilihan.  Pilih (klik) oval tool.
Tool Box

3.      Buat gambar lingkaran di sudut kiri atas stage (beri warna, dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki).
4.      Klik kanan pada frame 1, pilih create motion tween.
5.      Klik kanan frame 10, pilih insert Key frame.
6.      Dengan menggunakan selection tool (klik tanda panah hitam pada tool box) geser gambar lingkaran ke sudut kanan atas stage.
7.      Klik kanan frame 20, pilih Insert Key Frame.
8.      Dengan menggunakan selection tool, geser gambar lingkaran ke sudut kanan bawah stage.
9.      Klik kanan frame 30, pilih Insert Key Frame.
10.  Dengan menggunakan selection tool, geser gambar lingkaran ke sudut kiri bawah stage.
Untuk melihat hasilnya tekan Enter, atau untuk menjalankan tekan Ctrl+Enter.

B.      Bola Pantul.
1.      Buka file baru (Ctrl+N),  klik  Flash File (Action Script 2.0).
2.      Pada tool box klik oval tool.
3.      Buat gambar lingkaran di bagian tengah atas stage (beri warna, dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki).
4.      Klik kanan frame 10, pilih Insert Key Frame.
5.      Dengan menggunakan selection tool, geser gambar lingkaran ke bagian tengah bawah stage.
6.      Klik kanan frame 20, pilih Insert Key Frame.
7.      Dengan menggunakan selection tool, geser gambar lingkaran kembali  bagian tengah atas stage.
8.      Klik kanan fram1, insert motion tween.
9.      Klik kanan frame 10, insert motion tween.
Untuki melihat hasilnya tekan Enter, atau ntuk menjalankan: tekan Ctrl+Enter.


C.      Bola Pantul dengan bayangan
1.      Buka file baru (Ctrl+N),  klik  Flash File (Action Script 2.0). Double click layer, beri nama “Bola”.
2.      Pada tool box klik oval tool. Buat gambar lingkaran di bagian tengah atas stage (beri warna, dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki).
3.      Klik kanan frame 10, pilih Insert Key Frame.
4.      Dengan menggunakan selection tool, geser gambar lingkaran ke bagian tengah bawah stage.
5.      Klik kanan frame 20, pilih Insert Key Frame.
6.      Dengan menggunakan selection tool, geser gambar lingkaran kembali  bagian tengah atas stage.
7.      Klik kanan fram1, insert motion tween.
8.      Klik kanan frame 10, insert motion tween.
9.      Insert layer, beri nama “bayangan”.
10.  Klik frame 1 di layer “bayangan”, kemudian pada stage buat gambar oval berwarna abu-abu sebagai bayangan dari bola.
11.  Masih pada layer “bayangan” klik kanan frame 10, insert Key Frame. Dengan menggunakan Free Transform Tool, perbesar gambar bayangan.
12.  Klik kanan frame 20 layer “bayangan”, insert Key Frame, kemudian perkecil gambar bayangan sama dengan ukuran semula.
13.  Klik kanan fram1 pada layer “bayangan”, insert motion tween.
14.  Klik kanan frame 10 pada layer “bayangan”, insert motion tween.
Untuki melihat hasilnya tekan Enter, atau ntuk menjalankan: tekan Ctrl+Enter.

D.      Motion shape (Merubah Bentuk)
1.      Buka file baru (Ctrl+N), klik  Flash File (Action Script 2.0).
2.      Pada tool box klik oval tool.
3.      Buat gambar lingkaran besar di bagian tengah  stage (beri warna, dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki).
4.      Klik kanan frame 20, insert Blank Key Frame.
5.      Klik polystar tool pada tool box, kemudian pilih rectangle.
6.      Buat gambar rectangle (empat persegi panjang) di tengah stage, beri warna dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki.
7.      Klik kanan frame 40, insert Blank Key Frame.
8.      Buat gambar star, dengan memilih polystar tool pada tool box, kemudian pilih polystar tool. Kemudian klik Options pada properties. Setelah muncul Tool Setting, pada  style klik star.  Untuk menentukan banyaknya sudut bintang yang akan dibuat bisa diisi angka pada Number of Sides.
9.      Klik kiri frame 1; kemudian pada Tween yang ada di Properties pilih shape.
10.  Kliki tanda panah pada ease (di bawah tween), kemudian tarik ruler ke bawah sehingga angka yang muncul sampai pada angka – 100.
11.  Klik frame 20, pilih shape pada Tween.
12.  Klik frame 40, pilih shape pada Tween.
13.  Klik kanan frame 1, pilih copy frame.
14.  Klik kanan frame 60, kemudian pilih paste frame.
Untuki melihat hasilnya tekan Enter, atau untuk menjalankan: tekan Ctrl+Enter.

E.      Merubah  bentuk lingkaraan menjadi huruf.
1.      Buka file baru (Ctrl+N), klik  Flash File (Action Script 2.0).
2.      Pada tool box klik oval tool.
3.      Buat gambar lingkaran di  tengah stage (beri warna, dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki).
4.      Klik kanan frame 20, pilih insert Blank Key Frame.
5.      Klik Text tool  (Huruf T) pada Tool Box.
6.      Buat  tulisan di stage, misal: Selamat Datang.
7.      Klik selection tool pada tool box, kemudian pilih tulisan Selamat Datang sehingga tulisan tersebut  menjadi berada di dalam kotak empat persegi panjang.
8.      Klik Modify, kemudian klik Break Apart 2 kali.
9.      Klik kanan frame 40, pilih Insert Key Frame.
10.  Klik balik frame 20, kemudian pisah-pisah (rubah) letak setiap huruf Selamat Datang.
11.  Buat animasi dari frame 1 ke frame 20, dengan cara:
·         Klik frame 1, kemudian pada Properties (di bawah sebelah kiri) pada Tween klik shape.
·         Klik frame 20, kemudian pada Properties (di bawah sebelah kiri) pada Tween klik shape.
Supaya huruf yang muncul tampak lebih lama, klik kanan frame 60, insert Key Frame.
Untuk mencobanya: Tekan Ctrl + Enter



F.       Membuat Teks Berjalan (Bertingkat)
1.      Buka file baru (Ctrl+N), atau pada Create New pilih Flash Document.
2.      Pada tool box klik rectangle tool, pilih rectangle.
3.      Buat 4 buah empat persegi panjang pada stage (beri warna, dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki). Kemudian pada layer 1 pilih lock (gambar kunci).
4.      Buat layer baru dengan mengklik kotak insert layer.
Kotak Insert Layer


5.       Pada layer baru (layer 2) klik frame 1, kemudian pada kotak pertama yang ada di stage buat tulisan SELAMAT DATANG dengan menggunakan Text Tool (Lambang huruf T). Kemudian pindahkan  tulisan tersebut ke luar sebelah kiri stage.
6.      Pada layer 2, klik kanan frame 40, pilih insert key frame. Kemudian pindahkan tulisan SELAMAT DATANG kembali ke kotak empat persegi panjang.
7.      Klik kanan frame 1 pada layer 2, kemudian pilih Create Motion Tween.
Agar tulisan tampak lebih lama, setelah fram 40 pilih 1 frame, misal fram 50, klik kanan, insert Key Frame.
Untuk melihat hasilnya tekan Enter atau Ctrl Enter.

Di dalam stage masih ada 3 kotak persegi panjang lagi yang belum diisi.
Lakukan langkah yang sama (langkah 4 s.d. 7 di atas). Setiap kotak empat persegi panjang  dengan tulisannya berada pada layer yang berbeda. (Tulisan SELAMAT DATANG di layer 2; Tulisan DI KOTA BANDUNG (Kotak kedua) di layer 3, dst.
G.     Motion Guide.
1.      Buka file baru (Ctrl+N), atau pada Create New pilih Flash Document.
2.      Pada tool box klik oval tool.
3.      Buat gambar lingkaran di  sudut kiri atas stage (beri warna, dengan mengklik  fill object pada tool box dan memilih warna yang dikehendaki).
4.      Klik kanan frame 40, pilih Insert Key Frame.
5.      Pindahkan gambar lingkaran ke bagian kanan bawah stage.
6.      Klik kanan frame 1, kemudian pilih Create Motion Tween.
7.      Klik kanan pada layer 1 (bukan frame 1), pilih Add Motion Guide.
8.      Klik frame 1 di motion guide.
9.      Klik line tool pada tool box, kemudian buat garis lurus dari sudut kiri atas ke sudut kanan bawah stage. Dengan menggunakan selection tool, lengkungkan garis tsb (Letakkan selection tool di tengah-tengah garis sampai muncul tanda lengkungan, kemudian tarik ke sebelah kiri bawah, maka garis lurus tadi akan berubah menjadi garis lengkung.
10.  Klik frame 1 di guide layer, kemudian klik gambar lingkaran kemudian letakkan sedemikian rupa sehingga titik tengah lingkaran berada di ujung garis.
11.  Klik frame 40 di guide layer , kemudian klik gambar lingkaran kemudian letakkan sedemikian rupa sehingga titik tengah lingkaran berada di ujung garis (sudut kanan bawah dari stage).
Untuk melihat hasilnya tekan Enter atau Ctrl Enter.
Read more »

 

KABAR DPC

KIPRAH KEWANITAAN

KOLOM